Menangis
Menangis
By Muliana G.H., S. Pd - 2015
By Muliana G.H., S. Pd - 2015
Menangis Menurut
Perspektif Filsafat.
Menangis
selain merupakan aktifitas fisik yang bisa diteliti secara empirik, juga
merupakan ekspresi emosional yang bersifat kejiwaan. Lebih dari itu menangis
juga merupakan salah satu ajaran agama. Oleh karena itu, ada tiga aliran filsafat yang akan digunakan
untuk membahas tentang aktifitas menangis tersebut. Ketiga aliran filsafat itu
adalah paham empirisme, psikologisme dan filsafat keagamaan.
a.
Menangis menurut
Filsafat Empirisme
Dalam pandangan
filsafat empirisme, menangis secara ontologi adalah respon fisik akibat dari refleks ataupun dari gejolak
emosi
yang dirasakan oleh seseorang. Pada beberapa kasus menangis adalah sinyal yang
dikirimkan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu bahwa dia dalam
keadaan sedih atau tertekan. Aktivitas menangis tidak hanya terjadi akibat dari
gejolak emosi, ada tiga macam air mata
yang dikeluarkan oleh manusia.
1)
Air mata Basal berasal dari kelenjar air mata
dan bertujuan sebagai pelumas agar mata
sehat (proses lakrimasi).
2)
Air mata Refleks berasal dari respon yang terjadi alamiah dari mata apabila
mata kemasukan zat-zat dari luar yang tidak seharusnya masuk ke mata, seperti debu, sabun, saat anda memotong dan mengupas
bawang dan lain sebagainya. Air mata ini memicu reaksi berantai yang
mengaktifkan bagian di otak agar kelenjar lacrimal di atas mata melepaskan air
mata pada kelopak mata agar mengeluarkan zat-zat tersebut.
3)
Air mata emosional hanya terjadi pada manusia
dan berasal dari pemicu yang sama dengan gejolak emosi yang mengakibatkan wajah
seorang merona merah karena malu atau marah.
Proses
menangis atau keluarnya air mata terjadi karena di atas sudut luar mata kita,
tepat di bawah alis, ada kelenjar lakrimal atau lebih dikenal dengan kelenjar
air mata. Ukurannya hanya sebesar buah kenari, tetapi organ yang kecil ini
dapat menyemburkan aliran air mata.Air mata ini membasahi mata agar tetap
bersih dan jernih. Air mata muncul lewat jalan keluar yang ada di sudut luar
mata kita. Setiap kali kita berkedip, kelopak mata akan menyebarkan air mata di
mata kita. Kemudian air mata mengalir lewat lubang di sudut dalam mata melewati
saluran lain dan menuju ke bidang di belakang hidung kita, dimana air mata itu
diserap oleh tubuh.Namun jika ada banyak debu di mata kita, ceritanya jadi
berbeda. Air mata akan mengalir lebih cepat untuk meningkatkan usaha
pembersihan. Air mata yang dihasilkan bisa sangat banyak sehingga air mata itu
keluar dari kelopak mata bawah.
Sedangkan
bagi wanita, hormon lebih mudah berada
di dalam keadaan yang tidak stabil terutamanya apabila wanita datang bulan.
Tekanan yang sebelum ini biasa untuk mereka, akan menjadi satu tekanan besar
yang mampu untuk membuat wanita menangis. Banyak wanita menyatakan mereka lebih
kerap menangis ketika datang bulan (haid). Hal itulah yang terkadang akan
membuat wanita menjadi lebih sensitif dari masalah-masalah yang kecil akan
menjadi semakin besar.

System
air mata
a). Kelenjar air mata (lacrimal gland)
b). superior lacrimal punctum
c). Saluran superior lacrimal canal
d). Kandung air mata (lacrimal sac)
e). Inferior lacrimal punctum
f). Saluran inferior lacrimal canal
g). Saluran nasolacrimal canal
Menangis dalam
tinjauan filosofis bukan merupakan aktifitas yang sederhana, sekedar
mengeluarkan air mata saja. Sebaliknya, secara
epistemologi terdapat beberapa macam jenis tangisan. Menurut Ibnu Qayyim, jenis-jenis tangisan berdasarkan
penyebabnya terdiri dari:
1)
Menangis
karena kasih sayang & kelembutan hati.
2)
Menangis
karena rasa takut.
3)
Menangis
karena cinta.
4)
Menangis
karena gembira.
5)
Menangis
karena menghadapi penderitaan.
6)
Menangis
karena terlalu sedih.
7)
Menangis
karena terasa hina dan lemah.
8)
Menangis
untuk mendapat belas kasihan orang.
9)
Menangis
karena mengikut-ikut orang menangis
Selain dikenal adanya beberapa macam
jenis tangisan berdasarkan penyebabnya, secara aksiologi menangis mempunyai banyak manfaat di antaranya
adalah :
1)
Membantu Penglihatan
Fungsi
dasar air mata adalah memungkinkan manusia untuk dapat melihat dengan baik. Air
mata tidak hanya melumasi bola mata dan kelopak mata, tapi juga mencegahnya
agar tidak kekeringan. Jika tidak dilumasi dengan baik, maka mata tidak dapat
melihat.
2)
Membunuh Bakteri
Air
mata sebenarnya adalah zat antibakteri dan antivirus yang bekerja melawan semua
kuman dari tempat-tempat yang dikunjungi. Air mata mengandung lisozim, cairan anti kuman yang dapat
membunuh 90 – 95 % bakteri hanya dalam 5-10 menit.
3)
Menyingkirkan racun
Ahli
biokimia bernama William Frey telah meneliti air mata dan menemukan bahwa air
mata yang terbentuk ketika mengalami kesedihan lebih beracun dari air mata yang
terkena debu atau iritasi. Ternyata, air mata tersebut mengeluarkan racun dari
tubuh yang terbentuk karena stres.
4)
Meningkatkan Suasana Hati
Terlalu
banyak kadar zat mangan (Mn) dapat menyebabkan hal-hal buruk seperti:
kecemasan, kegelisahan, lekas marah, kelelahan, agresi, gangguan emosional, dan
seluruh perasaan negatif lainnya. Menangis menurunkan kadar mangan seseorang.
Air mata yang keluar ketika sedih mengandung konsentrasi protein 24 % lebih
tinggi dan dapat mengangkut molekul mangan yang beracun.
5)
Menurunkan Stres
Air
mata memiliki fungsi seperti keringat dalam berolahraga, maka menangis baik
untuk meredakan stres. Air mata mengurangi beberapa bahan kimia yang muncul
dalam tubuh karena stres seperti endorfin,
leusin-enkaphalin, dan prolaktin. Tapi di satu sisi, air mata juga dapat
meningkatkan tingkat stres dan memperparah penyakit yang diakibatkan oleh stres
seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan maag.
6)
Menarik Simpati dan Mendekatkan Diri dengan Orang
Lain
Air
mata secara dramatis dapat mengubah pendangan seseorang dan menyatukan orang
dengan cara yang tulus. Air mata dapat memecah dinding emosional dan hambatan
mental dalam diri sendiri terhadap orang lain.
Menangis Menurut
Paham Psikologisme
Apabila filsafat empirisme lebih
memandang aktifitas menangis sebagai aktifitas yang bersifat empirik, maka
paham psikologisme lebih menitikberatkan pada aspek kejiwaaan. Secara ontologi,
menangis menurut paham ini adalah tangisan yang melibatkan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku seseorang.
Secara epistemologi, terdapat
beberapa alasan psikologis dari tangisan yaitu :
1)
Manipulasi
Banyak wanita menyalahgunakan tangisan untuk memanipulasi sesuatu keadaan itu.
Mereka juga yakin bahwa seseorang pria sanggup melakukan apa saja hanya untuk
menghentikan tangisan air mata mereka.
2)
Luapan
emosi yang ikhlas
Tidak
semua wanita menangis karena hendak memanipulasi pria, itu hanya segelintir
saja. Banyak wanita menangis kerana luapan emosi. Pemikiran seorang wanita
lebih mudah dipengaruhi oleh emosi dibanding rasio. Wanita secara automatik
akan mengekspresikan sesuatu tindakan itu mengikuti emosi yang sedang mereka
lalui, berbeda dengan pria yang selalu mencoba mengawali tindakan mereka supaya
tidak terpengaruh dengan emosi mereka sendiri. Ini adalah perbedaan yang jelas
antara pria dan wanita secara psikologis. Seseorang pria lebih mementingkan
rasio dibanding luapan emosi perasaannya.
3)
Kemarahan
Tidak sama seperti pria, wanita lebih cenderung untuk meluapkan kemarahan mereka melalui tangisan .Ini merupakan sifat seorang wanita, terutama apabila ia melakukan sesuatu perkara yang mereka tidak suka. Dan semua wanita nyatanya sudah terbiasa bagi mereka untuk meluapkan kemarahan melalui tangisan. Mereka akan merasa lebih tenang selepas itu. Hal ini juga dianggap salah satu alternatif terbaik untuk meluapkan perasaan bagi wanita.
Tidak sama seperti pria, wanita lebih cenderung untuk meluapkan kemarahan mereka melalui tangisan .Ini merupakan sifat seorang wanita, terutama apabila ia melakukan sesuatu perkara yang mereka tidak suka. Dan semua wanita nyatanya sudah terbiasa bagi mereka untuk meluapkan kemarahan melalui tangisan. Mereka akan merasa lebih tenang selepas itu. Hal ini juga dianggap salah satu alternatif terbaik untuk meluapkan perasaan bagi wanita.
4) Memori Kenangan
Wanita merupakan makhluk ciptaan
yang mempunyai pemikiran yang paling kompleks. Ketika ia sedang bergembira dan
secara tiba-tiba saja mereka mampu untuk mengingat kenangan lalu yang membuat
mereka menangis. Menurut beberapa kajian psikologis, wanita lebih banyak
mengingat setiap detik kehidupan yang mereka lalui dibanding pria. Sulitnya
mereka untuk melupakan masa lalu yang telah banyak dilaluinya membuat mereka
merasakan kegalauan dirundung duka
setiap mengingatnya. Tangisan memang agak asing bagi pria. Tetapi kesimpulan yang
mudah untuk dibuat adalah, apabila wanita menangis, mereka sebenarnya
memerlukan pria. Setiap tetesan air mata wanita tentu ada sebabnya, tetapi
ingatlah bahwa wanita adalah makhluk yang sangat perasa. Dan karena itulah, maka sebab sekecil apapun akan
melukainya.
Adapun secara aksiologi, menangis adalah dasar dari moralitas dan
budaya eksklusif yang dimiliki manusia.
Dengan demikian, menangis berkaitan dengan aspek estetika dan etika.
Maka tidak perlu merasa malu ketika mata terlihat berkaca-kaca di depan umum,
asalkan menangis dilakukan secara estetis dan etis.
Tidak perlu takut dengan emosi,
terutama yang berhubungan dengan kasih sayang, Menangis justru menunjukkan
kemampuan manusia untuk merasakan empati.
http://www.merdeka.com/teknologi/inilah-alasan-manusia-menangis-saat-emosi.html
Menurut Paham
Keagamaan
Menurut
pandangan islam, secara ontology menangis merupakan ibadah bila dilandaskan kepada Al
Qur’an dan Sunnah Nabi yaitu menangis yang terjadi semata-mata- karena takut
kepada Allah. Al Qur’an mempertanyakan keimanan orang yang tidak pernah
menangis dikala mendengar ayat-ayat AlQuran. Allah berfirman :
أَفَمِنْ
هَذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ(59)وَتَضْحَكُونَ وَلَا تَبْكُونَ(60)وَأَنْتُمْ
سَامِدُونَ(61)فَاسْجُدُوا لِلَّهِ وَاعْبُدُوا(62)
Maka apakah kamu merasa
heran terhadap pemberitaan itu?. Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis?
Sedang kamu melengahkannya? Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah Dia.
Menurut ayat diatas,
orang yang tidak mau menangis dengan ayat Allah dia adalah oranng yang lalai.
Secara
aksiologi menangis dalam pandangan islam
merupakan perbuatan yang terpuji manakala hamba yang bersangkutan ingat
kepada Rabb nya dan takut akan dosa-dosa yang telah dilakukannya. Menangis
merupakan bukti yang menunjukkan ketaqwaan hati, ketinggian jiwa, kesucian
sanubari dan kelembutan perasaan. Allah memuji rasul-rasul-Nya yang suka
menangis sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya:
Apabila
dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka
menyungkur dengan bersujud dan menangis.
QS Maryam 58
QS Maryam 58
Allah SWT menggambarkan sifat kekasih-kekasih-Nya
yang shalih melalui firman-Nya yang menyebutkan:
Dan mereka menyungkurkan muka mereka
sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'.
QS Al Israa' 109
Sebaliknya, Allah mencela
musuh-musuh-Nya karena mereka berhati keras dan kasar melalui firman berikut:
Maka apakah kamu merasa heran terhadap
pemberitaan ini, dan kamu menertawakan dan tidak menangis.
QS An Najm 59-60
Secara estetika dan logika menangis menurut faham kini, tidak etik apabila Meratapi orang mati
karena menunjukkan pelakunya tidak beriman kepada takdir Allah SWT . Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
bersabda : “Sesungguhnya Allah,SWT tidak
menyiksa karena air mata atau karena kesedihan hati. Tetapi Dia menyiksa atau
mengasihi sebab ini, -beliau menunjuk ke lidah beliau-.”. Maksudnya Alloh Ta’ala menyiksa karena ratapan
yang diucapkan lidah ketika menolak takdir Alloh Ta’ala atas si mayit.
Adapun Secara epistemology, jenis-jenis menangis dalam faham ini adalah
menangis karena sedih, sakit atau tertimpa musibah, menangis karena rasa
gembira dan haru, semuanya itu hukumnya boleh asal tidak seperti tangisan
jahiliyah. Menangis mendatangkan pahala bila dikarenakan takut siksaan Alloh,
seperti orang yang berbuat maksiat lalu dia sadar dan istighfar, atau menangis
karena mengingat kebesaran kekuasaan-Nya atau berharap rohmat dan
surga-Nya. Menangislah karena takut
kepada Alloh Ta’ala.
Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
bersabda :
“Tidaklah
masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Alloh.”
Ibnu ‘Ajlan rahimahullah berkata : “Setiap
tetesan air mata yang mengalir karena membaca Al-Qur’an maka dia dirohmati oleh
Allah Ta’ala.”
Adapun di antara contoh menangis
karena takut kepada Allah Ta’ala adalah :
- Menangis ketika sedang sholat
- Menangis tatkala membaca al-Qur’an atau membaca
Sunnah Rosululloh, SWT.
- Menangis pada saat berdzikir dan berdo’a kepada
Alloh Ta’ala.
- Menangis saat melintasi daerah yang bergelimang
kemaksiatan.
- Menangis apabila keluarga dan masyarakat
meninggalkan sholat atau berbuat maksiat.
- Menangis ketika mendengar khutbah atau ceramah.
- Menangis bila menjumpai ulama sunnah sakit
mendekati ajalnya.
- Menangis karena mengingat dosa
-Menangis ketika mendengar adzan
- Menangis ketika berkhutbah
0 Response to "Menangis"
Posting Komentar